Simak Hubungan antara Expenditure Cycle dan Revenue Cycle

Hubungan antara Expenditure Cycle dan Revenue Cycle saling berkaitan satu sama lain dalam pengelolaan proses bisnis perusahaan

Pengertian Revenue Cycle

Revenue cycle (Siklus Pendapatan) adalah seluruh proses berupa transaksi penjualan dan penerimaan kas. Revenue cycle merupakan siklus penerimaan pendapatan perusahaan dari penjualan barang atau jasa kepada pelanggan. Siklus ini melibatkan proses pemesanan pelanggan, pengiriman barang atau jasa, penerimaan pendapatan, pengendalian internal, dan pelaporan keuangan.

Pengertian Expenditure Cycle

Sedangkan Expenditure Cycle (Siklus Pengeluaran) adalah seluruh proses berupa transaksi pembelian dan pengeluaran kas perusahaan. Expenditure cycle melibatkan proses pembelian barang atau jasa yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis, sementara revenue cycle melibatkan aktivitas penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis. Kedua siklus ini sangat penting dalam menjaga keseimbangan keuangan perusahaan.

Hubungan antara Expenditure Cycle dan Revenue Cycle

Hubungan dari kedua proses ini adalah keduanya saling mempengaruhi satu sama lain di beberapa proses bisnis tertentu sehingga sering disebut Keduanya sangat berkaitan erat, seperti pada contoh berikut :

-Semakin efisien pembelian bahan baku di expenditure cycle maka semakin efektif pula revenue cycle dalam menjual produk.
-Dalam revenue cycle, terdapat proses shipping. Proses shipping ini sangat mempengaruhi expenditure cycle karena biaya pengiriman harus diperhitungkan karena merupakan bagian dari pengeluaran perusahaan

Dalam kedua siklus ini, menghasilkan suatu dokumen transaksi seperti faktur, kwitansi, dan nota harus dihasilkan dan dicatat dengan baik.

Sehingga expenditure cycle dan revenue cycle saling terkait satu sama lain, jika salah satu siklus mengalami masalah, hal itu dapat mempengaruhi siklus lainnya. Misalnya, jika expenditure cycle tidak berjalan dengan baik, perusahaan mungkin tidak dapat membeli barang atau jasa yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis, yang dapat menghambat proses revenue cycle. Sebaliknya, jika revenue cycle tidak berjalan dengan baik, perusahaan mungkin tidak memiliki uang yang cukup untuk melakukan pembelian yang dibutuhkan dalam expenditure cycle.

Kesimpulan

Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa kedua siklus ini berjalan dengan baik dan terkoordinasi dengan baik untuk menjaga keseimbangan keuangan dan kelangsungan bisnis yang stabil.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *