Taukah kamu terdapat Elemen Penting DevOps roadmap dalam Pengembangan Aplikasi mulai dari teknologi, keterampihan serta kriteria tertentu
Apa itu DevOps Roadmap
DevOps roadmap adalah panduan atau rencana yang membantu seseorang atau tim untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi berbasis DevOps. Roadmap ini mencakup berbagai praktik dan teknologi DevOps yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam pengembangan perangkat lunak.
Elemen Penting DevOps roadmap dalam Pengembangan Aplikasi
Terdapat beberapa elemen yang mungkin ada dalam sebuah DevOps roadmap antara lain:
1. Bahasa Pemrograman
Mempelajari bahasa pemrograman merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak. Bahasa pemrograman adalah alat yang digunakan untuk membuat kode yang dapat dijalankan oleh komputer. Ada banyak bahasa pemrograman yang berbeda yang dapat dipelajari, seperti Python, Java, C++, JavaScript, Golang, Ruby dan lainnya Python, Java, C++, JavaScript, Golang, dan Ruby. Bahasa pemrograman yang berbeda-beda memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah perbedaan antara bahasa pemrograman tersebut:
Python
Python adalah bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan populer digunakan dalam pengembangan web, ilmu data, dan kecerdasan buatan. Python menawarkan sintaksis yang bersih dan mudah dibaca serta dukungan pustaka yang luas.
Java
Java adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas dalam pengembangan perangkat lunak enterprise. Java diketahui memiliki keamanan yang baik dan dapat dijalankan di berbagai platform. Java juga menawarkan dukungan yang kuat untuk pemrograman berorientasi objek.
C++
C++ adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pengembangan sistem operasi, game, dan aplikasi desktop. C++ menawarkan kinerja yang cepat dan dapat diakses langsung ke sumber daya perangkat keras, tetapi juga lebih kompleks dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya.
JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat website interaktif dan aplikasi web. JavaScript biasanya digunakan untuk menambahkan fungsi interaktif pada halaman web dan dapat dijalankan di berbagai browser.
Golang
Golang (atau Go) adalah bahasa pemrograman yang diciptakan oleh Google. Golang menawarkan kinerja yang cepat dan mudah dibaca serta dukungan yang baik untuk pemrograman konkuren.
Ruby
Ruby adalah bahasa pemrograman yang populer dalam pengembangan aplikasi web dan juga digunakan dalam kerangka kerja Ruby on Rails. Ruby menawarkan sintaksis yang mudah dibaca dan mudah dipelajari untuk pemula.
Dalam memilih bahasa pemrograman yang tepat, perlu dipertimbangkan kebutuhan dan tujuan proyek. Setiap bahasa pemrograman memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan dapat cocok untuk tipe proyek tertentu.
2. Server Administration
Server Administration adalah salah satu tahapan penting dalam pengembangan perangkat lunak untuk menjaga ketersediaan, keamanan, dan performa server. Berikut ini beberapa alasan mengapa server administration sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak antara lain memastikan ketersediaan server, menjaga keamanan server dan data yang disimpan pada server, mengoptimalkan kinerja server, memantau ruang penyimpanan yang tersedia dan backup data.
Beberapa sistem operasi server yang umum digunakan adalah Linux, Windows, dan Unix. Seorang server administrator harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sistem operasi yang digunakan pada server.
Linux
Linux adalah sistem operasi server yang populer karena keandalannya, keamanannya, dan kemampuannya untuk diadaptasi pada berbagai jenis perangkat keras dan arsitektur. Seorang server administrator Linux harus memiliki pengetahuan tentang perintah dasar, konfigurasi jaringan, manajemen paket, dan keamanan.
Windows
Windows Server adalah sistem operasi server yang digunakan di banyak organisasi. Seorang server administrator Windows harus memahami konfigurasi jaringan, manajemen pengguna dan grup, manajemen layanan, keamanan, dan penyelesaian masalah.
Unix
Unix adalah sistem operasi server yang biasanya digunakan di lingkungan korporat dan industri. Seorang server administrator Unix harus memiliki pengetahuan tentang manajemen file dan direktori, manajemen pengguna, manajemen perangkat keras, konfigurasi jaringan, dan keamanan.
Kesimpulannya, server administrator harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sistem operasi server yang digunakan, termasuk Linux, Windows, dan Unix.
3. Network and Security
Network and Security adalah komponen penting dalam pengembangan aplikasi karena dapat mempengaruhi kinerja dan keamanan aplikasi. Koneksi jaringan yang buruk dapat menyebabkan aplikasi menjadi lambat, sering mengalami kesalahan, dan bahkan tidak dapat diakses sama sekali. Sedangkan Security yang buruk dapat menyebabkan data tidak aman dapat rentan terhadap serangan siber. Sehingga dalam penerapannya peningkatan security dilakukan dengan pengujian keamanan, mengenkripsi data, dan mengimplementasikan tindakan keamanan seperti autentikasi dan otorisasi. Dalam implementasinya perlu suatu penerapan beberapa protocol jaringan yang sering kita kenal dengan TCP/IP.
TCP/IP
TCP/IP adalah protokol jaringan yang digunakan dalam komunikasi data antar komputer di jaringan. Protokol ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP). TCP digunakan untuk mengelola koneksi antar komputer dan memastikan pengiriman data yang andal, sedangkan IP digunakan untuk mengirim dan menerima data di jaringan.
Protokol Jaringan
Beberapa protokol jaringan lain yang berfungsi dalam network dan security meliputi:
HTTP
Protokol Transfer HyperText (HTTP) digunakan untuk mentransfer dokumen HTML dan data lain di web. Protokol ini digunakan oleh browser web dan server web.
HTTPS
HTTPS adalah versi aman dari HTTP yang menggunakan enkripsi SSL atau TLS untuk melindungi data saat ditransfer di jaringan.
FTP
File Transfer Protocol (FTP) digunakan untuk mentransfer file antar komputer di jaringan.
SSH
Secure Shell (SSH) digunakan untuk melakukan koneksi ke server jarak jauh dengan aman. Protokol ini menyediakan enkripsi dan autentikasi untuk melindungi data dan mencegah akses yang tidak sah.
DNS
Domain Name System (DNS) digunakan untuk mengonversi nama domain ke alamat IP. Protokol ini penting dalam navigasi web dan akses ke sumber daya jaringan lainnya.
ICMP
Internet Control Message Protocol (ICMP) digunakan untuk mengirim pesan kesalahan dan kontrol di jaringan.
SMTP
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) digunakan untuk mengirim email antar server email di jaringan.
SNMP
Simple Network Management Protocol (SNMP) digunakan untuk memonitor dan mengelola perangkat jaringan seperti router, switch, dan server.
protokol jaringan dan keamanan berfungsi untuk memastikan komunikasi dan pertukaran data dalam pengembangan aplikasi aman dan andal di sisi jaringan.
4. Servers
Jika tidak ada server, maka suatu aplikasi tidak akan dapat dijalankan atau dapat diakses oleh pengguna. Server adalah perangkat untuk menjalankan aplikasi dan menyediakan berbagai layanan yang dibutuhkan oleh aplikasi tersebut.
Selain itu, tanpa server, aplikasi juga tidak akan dapat diakses secara online atau diakses dari jarak jauh dan akan terbatas hanya pada pengguna yang dapat mengaksesnya secara lokal. Dalam Pengembangan suatu aplikasi Servers dibagi kedalam 3 komponen utama yaitu Web Server, Caching, Database
Web Server
webserver adalah komponen penting dalam pengembangan aplikasi web untuk menyediakan akses ke aplikasi web, proses runtime, dan mengelola permintaan serta respons antara aplikasi web dan klien. Jika tidak ada webserver dalam pengembangan aplikasi web, maka aplikasi web tidak akan dapat diakses melalui internet atau intranet. Webserver juga menyediakan lingkungan runtime yang dibutuhkan oleh aplikasi web untuk berjalan
Beberapa jenis webserver yang sering digunakan dalam pengembangan aplikasi meliputi:
Apache
Apache adalah webserver open-source yang paling banyak digunakan di dunia. Apache mendukung banyak bahasa pemrograman seperti PHP, Python, dan Ruby.
Nginx
Nginx adalah webserver open-source yang dirancang untuk menangani banyak koneksi secara bersamaan. Nginx memiliki performa yang sangat baik dan cocok untuk aplikasi yang skalabilitasnya tinggi.
IIS
IIS atau Internet Information Services adalah webserver buatan Microsoft yang digunakan untuk menjalankan aplikasi web ASP.NET.
Lighttpd
Lighttpd adalah webserver open-source yang dirancang untuk performa yang tinggi dan membutuhkan penggunaan sumber daya yang sedikit.
Tomcat
Tomcat adalah webserver open-source yang dirancang untuk menjalankan aplikasi web Java. Tomcat sering digunakan untuk menjalankan aplikasi web berbasis Spring Framework.
Caching
Caching adalah teknik menyimpan datayang sering digunakan atau dipanggil di dalam aplikasi ke dalam suatu tempat penyimpanan sementara yang dapat diakses dengan cepat, sehingga mempercepat waktu respon aplikasi dan mengurangi beban pada server dan jaringan.
Dalam aplikasi web, caching dapat dilakukan pada berbagai level seperti browser, server web, dan database. Misalnya, browser dapat menyimpan file gambar dan halaman yang sering diakses di dalam cache lokal, sehingga ketika pengguna mengakses halaman yang sama lagi, browser dapat memuat halaman tersebut dengan cepat tanpa perlu memuat ulang file yang sama dari server.
Dalam Pengembangan aplikasi terdapat beberapa sistem caching yang populer dan sering digunakan yaitu Redis dan Memcached
Database
Database adalah kumpulan data yang terstruktur yang disimpan dalam komputer. Database berfungsi untuk menyimpan data yang dibutuhkan oleh aplikasi. Ada berbagai jenis database yang tersedia dalam pengembangan aplikasi yaitu SQL dan NoSQL
SQL
Database SQL adalah jenis database yang menggunakan bahasa SQL untuk memanipulasi dan mengambil data. Data disimpan dalam bentuk tabel dengan baris dan kolom yang terstruktur. Beberapa contoh database SQL meliputi MySQL, Oracle, PostgreSQL, dan Microsoft SQL Server
My SQL
MySQL adalah database open source yang dikembangkan oleh Oracle Corporation. MySQL memiliki kecepatan tinggi, dapat diinstal di berbagai platform, dan mendukung banyak bahasa pemrograman.
Oracle Database
Oracle Database adalah database relasional yang dikembangkan oleh Oracle Corporation. Oracle Database adalah salah satu database terbesar dan paling populer di dunia, dengan fitur keamanan, kehandalan, dan skalabilitas yang sangat baik.
PostgreSQL
PostgreSQL adalah database relasional open source yang sangat kuat dan fleksibel. PostgreSQL mendukung banyak fitur canggih seperti pengolahan transaksi, pemrograman server, indexing dan pengoptimalan, serta dukungan untuk bahasa pemrograman yang berbeda.
Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server adalah database relasional yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation. Microsoft SQL Server menyediakan fitur canggih seperti manajemen data, keamanan, dan performa yang sangat baik. SQL Server juga menyediakan dukungan untuk berbagai bahasa pemrograman.
No SQL
NoSQL adalah jenis database yang tidak menggunakan bahasa SQL untuk memanipulasi dan mengambil data. Data jenis ini disimpan dalam bentuk dokumen, grafik, atau objek. Beberapa contoh database No SQL meliputi MongoDB, Couchbase, Cassandra, dan Redis
Mongo DB
MongoDB menyimpan data dalam format dokumen BSON (Binary JSON) dan dapat digunakan untuk aplikasi web, mobile, dan IoT.
Couchbase
Couchbase adalah database NoSQL yang cepat, scalable, dan dapat digunakan untuk aplikasi real-time. Couchbase menyimpan data dalam format dokumen JSON dan memungkinkan operasi CRUD yang cepat dan mudah.
Cassandra
Cassandra adalah database NoSQL kolom-wide yang sangat scalable dan cocok untuk aplikasi big data. Cassandra menyimpan data dalam kolom dan baris dan mendukung replicasi data yang sangat baik.
Redis
Redis adalah database NoSQL yang cepat dan in-memory. Redis menyimpan data dalam memori dan mendukung berbagai jenis struktur data seperti string, list, set, dan hash. Redis sering digunakan untuk caching dan penghitungan real-time.
Meskipun sekilas hampir mirip ternyata SQL dan No SQL memiliki beberapa perbedaan. Antara lain:
Struktur data: SQL menggunakan tabel dengan skema tetap, sementara NoSQL menggunakan dokumen, grafik, atau objek dengan skema yang lebih fleksibel.
Skalabilitas: NoSQL lebih mudah ditingkatkan secara horizontal, sedangkan SQL lebih cocok untuk ditingkatkan secara vertikal.
Kecepatan: NoSQL biasanya lebih cepat dalam mengambil data, terutama pada data yang besar dan kompleks.
Keamanan: SQL lebih kuat dalam hal keamanan karena menyediakan fitur kontrol akses dan autentikasi yang lebih kuat.
Biaya: SQL umumnya lebih mahal daripada NoSQL karena memerlukan perangkat lunak yang lebih kompleks dan biaya lisensi yang lebih tinggi.
5. Infrastructure as Code (IaC)
Infrastructure as Code (IaC) adalah infrastruktur seperti server, jaringan, dan layanan lainnya dikelola dan didefinisikan sebagai kode, yang dapat dikelola, diperbarui, dan didistribusikan dengan cara yang sama seperti kode perangkat lunak. Terdapat beberapa teknologi dalam pengelolaan Infrastructure as Code (IaC)
Ansible
Ansible adalah sebuah alat open source yang digunakan untuk melakukan otomasi tugas-tugas konfigurasi, manajemen, dan deployment aplikasi dan infrastruktur IT. Ansible dapat digunakan untuk otomasi pada berbagai platform, termasuk server Linux, Unix, dan Windows. Ansible bekerja dengan cara menggunakan konsep “Infrastructure as Code” (IaC)
Docker
Docker adalah salah satu platform yang sering digunakan untuk membangun, mengelola, dan mengimplementasikan infrastruktur secara otomatis. Docker memungkinkan pengguna untuk membuat, mengemas, dan menjalankan aplikasi dalam lingkungan yang terisolasi dan portabel, yang dapat diatur menggunakan file Dockerfile.
Kubernetes
Kubernetes adalah teknologi yang memudahkan pengembang untuk mengimplementasikan infrastruktur secara otomatis dan konsisten pada berbagai lingkungan.
Terraform
Terraform adalah alat open source yang digunakan untuk mengelola infrastruktur sebagai kode (IaC) yang dikembangkan oleh HashiCorp. Alat ini memungkinkan pengguna untuk menyatakan dan mengelola infrastruktur IT mereka sebagai kode, yang dapat diatur, disimpan, dan didistribusikan dengan mudah dan efisien melalui konfigurasi file. Terraform dapat digunakan dengan berbagai layanan cloud, seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, Google Cloud Platform, dan lain-lain
Azure dan AWS Cloud
Azure dan AWS Cloud dalam IaC menyediakan berbagai layanan untuk hosting aplikasi dan infrastruktur. Kedua nya berfungsi untuk membangun dan mengelola infrastruktur secara otomatis, termasuk layanan untuk membuat dan mengelola mesin virtual, layanan untuk mengelola database, dan layanan untuk mengelola jaringan.
Untuk menggunakan Azure atau AWS Cloud dalam lingkungan IaC, pengguna dapat menggunakan alat seperti Terraform, Ansible, atau Chef untuk mendefinisikan infrastruktur sebagai kode dan mengelola infrastruktur secara otomatis
6. CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment)
CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment) adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang bertujuan untuk mengurangi risiko kesalahan dalam pengembangan perangkat lunak dengan mengotomatiskan proses pengujian, integrasi, dan pengiriman kode. Beberapa teknologi CI/CD populer yang digunakan dalam pengembangan aplikasi modern antara lain Jenkins, GitLab CI/CD, CircleCI, dan Travis CI.
Jenkins
Jenkins adalah alat CI/CD open-source yang memungkinkan otomatisasi build, test, dan deployment dari aplikasi. Jenkins memiliki plugin yang sangat banyak sehingga dapat diintegrasikan dengan berbagai macam alat lainnya.
GitLab CI/CD
GitLab CI/CD adalah alat CI/CD yang terintegrasi dengan platform GitLab, sebuah alat manajemen repositori Git. GitLab CI/CD memungkinkan otomatisasi build, test, dan deployment dari aplikasi yang di-hosting di GitLab.
CircleCI
CircleCI adalah alat CI/CD yang menyediakan otomatisasi build, test, dan deployment dari aplikasi dengan cepat dan mudah. CircleCI berfokus pada kecepatan dan efisiensi dalam proses CI/CD.
Travis CI
Travis CI adalah alat CI/CD yang terintegrasi dengan platform GitHub, sebuah alat manajemen repositori Git. Travis CI memungkinkan otomatisasi build, test, dan deployment dari aplikasi yang di-hosting di GitHub. Travis CI juga memiliki dukungan untuk berbagai bahasa pemrograman dan lingkungan aplikasi.
7. Monitoring dan Logging
Monitoring dan logging adalah dua konsep yang erat kaitannya dalam pengembangan perangkat lunak. Monitoring berfungsi untuk mendeteksi dan mencegah masalah yang mungkin terjadi.
Sedangkan Logging adalah aktivitas menyimpan informasi penting seperti kejadian sistem, kesalahan atau masalah yang terjadi pada sistem, dan data untuk mengevaluasi kinerja sistem atau aplikasi
Ada banyak teknologi dan alat yang dapat digunakan untuk monitoring dan logging dalam pengembangan aplikasi, di antaranya:
Monitoring:
Nagios
Nagios adalah alat open source yang populer digunakan untuk monitoring infrastruktur dan aplikasi.
Zabbix
Zabbix adalahplatform monitoring yang kuat dan fleksibel dengan fitur yang lengkap.
New relic
New Relic adalah platform monitoring dan analitik yang menyediakan informasi tentang kinerja aplikasi, server, dan basis data.
Grafana
Grafana adalah alat visualisasi data open source yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengonfigurasi, dan berbagi dashboard dan panel untuk memonitor kinerja sistem atau aplikasi.
Logging:
Splunk
Splunk adalah platform analisis data dan pengelolaan log yang digunakan untuk mengumpulkan, mengindeks, dan menganalisis data log dari berbagai sumber, termasuk sistem operasi, aplikasi, dan perangkat jaringan.
8. Cloud Computing
Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan user untuk mengakses dan menggunakan server, jaringan, dan perangkat lunak, melalui internet. Dalam pengembangan aplikasi, cloud computing memiliki beberapa keuntungan antara lain
Scalability: cloud memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menyesuaikan kebutuhan sumber daya mereka sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan aplikasi. Pengguna dapat menambah atau mengurangi kapasitas server, jaringan, dalam aplikasi sehingga menghemant biaya.
Keamanan: Cloud juga menyediakan perlindungan keamanan terhadap infrastruktur lokal, seperti enkripsi data, perlindungan terhadap serangan DDoS, firewall, dan lain-lain.
Kolaborasi: memudahkan pengembang dan user dalam mengakses aplikasi kapan saja dan dimana saja
Biaya: Layanan cloud biasanya lebih ekonomis daripada membangun infrastruktur sendiri. Hal ini karena perusahaan hanya membayar untuk layanan yang mereka gunakan, dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membangun dan pemeliharaan system
Beberapa teknologi cloud computing dalam pengembangan aplikasi yang paling popular saat ini adalah AWS, Azure dan GCP.
Berikut adalah pengertian singkat dari masing-masing platform:
Azure (Microsoft Azure)
Azure (Microsoft Azure): Platform layanan cloud computing yang disediakan oleh Microsoft. Azure menyediakan berbagai layanan seperti infrastruktur sebagai layanan (IaaS), platform sebagai layanan (PaaS), dan perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) untuk kebutuhan pengembangan dan operasional aplikasi.
AWS (Amazon Web Services)
AWS (Amazon Web Services): Platform layanan cloud computing yang disediakan oleh Amazon. AWS menyediakan layanan IaaS, PaaS, dan SaaS yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk membangun, mengelola, dan mengoperasikan aplikasi dan infrastruktur mereka di lingkungan cloud.
GCP (Google Cloud Platform)
GCP (Google Cloud Platform): Platform layanan cloud computing yang disediakan oleh Google. GCP menyediakan layanan IaaS, PaaS, dan SaaS yang memungkinkan pengembang dan organisasi untuk membangun, mengelola, dan mengoperasikan aplikasi dan layanan di lingkungan cloud.
Kesimpulan
Dalam penerapaanya DevOps roadmap memiliki Beberapa elemen yang wajib untuk kita ketahui fungsi nya dalam pengembangan suatu aplikasi. Terdapat banyak sekali teknologi, keterampilan serta kriteria untuk memastikan bahwa roadmap dan tujuan berhasil dicapai. Dengan mengikuti roadmap DevOps yang tepat, tim pengembang dapat mempercepat pengembangan perangkat lunak, meningkatkan kualitas kode, dan meningkatkan keandalan dan keamanan aplikasi.
Leave a Reply