Mengenal Pengertian dan Kelebihan LiFi (Light Fidelity)

Permintaan akan internet tumbuh secara signifikan. Teknologi telah berkembang sangat pesat sehingga segala sesuatu membutuhkan akses internet untuk mempermudah kehidupan manusia. Untuk menunjang kebutuhan tersebut, dibuatlah teknologi Bernama LiFi (Light Fidelity).

Pengertian LiFi (Light Fidelity)

LiFi (Light Fidelity) adalah media transmisi data dengan koneksi berbasis cahaya yang dapat mengantarkan informasi menggunakan LED. LED sendiri mampu untuk berganti nyala dan mati hanya dalam waktu beberapa nanodetik atau bisa di bilang miliyaran detik. Bila kita konversikan kedalam kecepatan data, nanodetik itu setara dengan 1 Gbps, artinya 10 kali lipat lebih cepat di bandingkan Wi-Fi yang hanya bisa mencapai kecepatan data 100 Mbps. Dari spesifikasi tersebut, sudah terlihat jika Lifi lebih baik dari wifi dari segi kecepatan.

Kelebihan LiFi (Light Fidelity) dibanding WiFi

Berikut beberapa kelebihan Lifi:

  • Lebih mudah dalam mengakses internet meski berada di dalam daerah terpencil yang tidak mudah di jangkau kabel optik.
  • Dapat mengurangi polusi elektromagnetik yang di hasilkan oleh gelombang radio, karena lifi menggunakan cahaya
  • Teknologi ini tidak bisa menembus dinding, sehingga Li-Fi aman dari serangan peretas.

Kekurangan LiFi (Light Fidelity)

Namun Lifi tetap saja memiliki beberapa keurangan, diantaranya yaitu :

  • Membutuhkan direct line of sight (pandangan langsung) ke perangkat tujuan. Direct line tersebut juga wajib di lengkapi dengan receifer yang khusus seperti koneksi infra merah yang dulu pernah di gunakan pada handphone lawas.
  • Perangkat yang di tuju tidak boleh berpindah tempat agar dapat menerima data yang di kirimkan.
  • Dibutuhkan line-of-sight yang sempurna agar dapat mengirimkan data.
  • Cahaya yang di gunakan oleh Li-fi tidak bisa menembus tembok, sehingga untuk menikmatinya, kita hanya bisa berada di dalam satu ruangan dangan teknologi ini.

Untuk membuat Li-Fi ini bekerja, dibutuhkan dua sumber cahaya yang berada pada masing-masing ujung perangkat. Sumber cahaya yang bisa digunakan yaitu LED dan fotodetektor (Light Sensor). Saat cahaya LED menyala, sensor pada ujung perangkat lainnya akan mendeteksinya dan mengartikannya sebagai biner 1. Sebaliknya, jika LED tidak mengirimkan cahaya, maka sensor akan mendeteksinya sebagai biner 0. Namun LiFi sendiri masih dalam tahap pengembangan, sehingga belum diketahui secara pasti bagaimana penerapan teknologi ini.

Telkom University sebagi PTS yang fokus pada bidang keilmuan ICT Technology sendiri saat ini tengah mengembangkan teknologi LiFi (Light Fidelity). Teknologi ini sedang diriset oleh salah satu laboratorium di Fakultas Ilmu Terapan Telkom University yaitu Laboratorium Sistem Komunikasi Optik. Dimana cara kerja LiFi yang tengah di riset oleh Laboratorium Sistem Komunikasi Optik Telkom University ini dapat mengirimkan 8 bit huruf menggunakan cahaya tampak dari sumber cahaya LED yang nanti nya di terima oleh sensor photodetector. Pada sisi transmitter diinputkan sejumlah teks lalu LED array akan mengirimkan sinyal cahaya berupa bit 1 dan 0, kemudian diterima dengan photodetector dikonversi ke teks dengan ASCII (1 karakter 8 bit).

Teknologi LiFi Telkom University
Prototype LiFi Telkom University

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *